Luwuk adalah ibu kota Kabupaten Banggai, yang berjarak sekitar 607 km dari Kota
Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Luwuk mempunyai moto "Luwuk Berair",
yaitu kota yang "BERsih, Aman, Indah dan Rapi".
1. Luas dan Batas
Wilayah
Kota Luwuk, yang terletak di pesisir Selat Pelang, merupakan ibu kota
Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Total area dari kota ini
adalah 101,43 km2, yang terdiri dari 23 kelurahan, dan 14 Desa. Dari
total area ini, luas wilayah yang mendapat pelayanan kebersihan hanya
mencapai 20,00 km2 (19,7 %).
Batas kota Luwuk adalah sebagai beriku :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Poh, Kecamatan Pagimana;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Peleng, Banggai Kepulauan;
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lambangan, Kecamatan Luwuk
Timur;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Lontiok, Kecamatan Nambo
Bosa.
Secara etimologi, Luwuk dari asal kata Luwok, Huk, yang artinya
"Teluk", sebelum jadi nama Kota Luwuk, tempat ini merupakan pelabuhan
masyarakat Keleke, Asama Jawa dan Soho serta Dongkalan. Dalam perjalanan
Pemerintahan, Luwuk ditetapkan menjadi pusat pemerintahan oleh Hindia
Belanda tahun 1906, ibu kota Afdeling Sulawesi Bagian Timur, kemudian
tahun 1908 dipindahkan ke Bau-Bau, Luwuk menjadi pusat wilayah
Onderafdeling pada tahun 1924. Kampung pertama terbentuk dipesisir Luwuk
(teluk), yaitu : 1. Kampung Asam Jawa, Kepala Kampung Pauh(1901-1926);
2. Kampung Soho, Kepala Kampung Toansi Pauh (1926-1963;) 3. Kampung
Dongkalan, Kepala Kampung H.Kailo Sinukun (1940). Masuknya pemerintahan
Jepang tahun 1942, Luwuk menjadi kota pemerintahan Jepang dengan nama
"Bunken Kanrikan". Pada tahun 1943 Jepang memerintahkan raja Banggai
terakhir H.Sjokuran Aminuddin Amir memindahkan Ibu Kota Kerajaan Banggai
di Luwuk, dengan pangkat suco (raja)Banggai. Pada tahun 1952,
Pemerintahan RI. menetapkan Luwuk sebagai Ibu Kota Kepala Pemerintahan
Negeri (KPN) Swapraja Banggai, dan pada tanggal 4 Juli 1952 Kota Luwuk
ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Banggai, berdasarkan UU RI. Nomor
29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi. (lihat
Buku Sejarah Kabupaten Banggai, Haryanto Djalumang, Rajawali Press,
Jakarta, 2012).
Kota Luwuk pada tahun 2013 terdiri dari :
Kecamatan Luwuk
Kecamatan Luwuk Utara
Kecamatan Luwuk Selatan
Kecamatan Nambo Bosa
Jumlah Kelurahan sebanyak 23 Kelurahan dan jumlah Desa sebanyak 14
Desa. Kota Luwuk pusat kegiatan Pendidikan, telah ada dua Universitas,
yaitu Universitas Muhammadiyah Luwuk (Unismuh) dan Universitas Tompotika
Luwuk (Untika). Akademi Keperawatan Luwuk, dan Akademi Normal Luwuk.
Lembaga-lembaga non formal lainnya, adalah Gaja Madah Colege, Unhas
Colege, Unstrat Coleg, LKP Widyagama dan Untad Coleg, serta Yayasan
Pendidikan Insan Cita. Kota Luwuk merupakan pusat kegiatan keagamaan,
Mesjid Pertama adalah Masjid Al Hikmah Soho (1920), dirintis oleh Toansi
Pauh, Imam Talla, Lengkas, Djafili, Ustadz Ngadimin, kemudian Masjid
Mutahidah Dongkalan (1930), yang dirintis oleh Habib Said Al Bakar,
Habib Awad Al Bakar, H. Kailo Sinukun, H. Thalib, H. Kalia Makmur, H.
Siradjuddin Datu Adam.dan lainnya. Gereja pertama adalah Gereja Bukit
Zaitun (1943), perintisnya, Pandeta Tumbelaka, Mantiri. Sedangkan Pusat
Pemerintahan berada di wilayah SOHO (1906 s/d 1963), Luwuk.
2. Sarana dan Prasarana
2.1 Ruang Terbuka
Hijau
Jumlah taman kota : 6 taman kota
Luas keseluruhan taman kota : 2 Ha
Jumlah hutan kota : 1 hutan kota
Luas keseluruhan hutan kota : 0,5 Ha
Jumlah Jalur Hijau Pengaman (JHP) : 37 JHP
Luas keseluruhan JHP : 18 Ha
2.2 Jalan Umum
Arteri/Utama : 5,54 Km
Kolektor/Penghubung : 32,60 Km
Lokal/Lingkungan : 45,00 Km
3. Fasilitas
Fasilitas Bandar Udara Bubung
(sekarang nama Bandara sudah diganti nama Raja Banggai, yaitu Syukuran
Aminuddin Amir) yang dilayani oleh [[[Sriwijaya Air]], Express Air,
Wings Air, dan ke depan akan ditambah dengan Sky Air.
Fasilitas pelabuhan kontainer dan penumpang di Teluk Lalong.
Perusahaan pelayaran Mentari dan Tanto Intim Lines melayani muatan
kargo, sementara Pelni melayani angkutan penumpang.
Fasilitas perbankan yang dilayani oleh Bank
Mandiri, BNI, BRI, Bank Danamon, Panin, Bank Sulteng, Bank Mega,
Bank Muamalat, dan Mandiri Syariah.
Fasilitas pendidikan tinggi: Universitas Tompotika Luwuk dan
Universitas Muhammadiyah Luwuk.
Surat Kabar harian Luwuk Post dan tabloid mingguan Media Banggai.
4. Demografi Penduduk
Suku asli kota Luwuk yakni suku Saluan (Keleke-Soho, Mangkian
Piala-Dongkalan, Nambo, Simpoung), Balantak, dan Banggai (sebelum
banggai menjadi kabupaten sendiri) Kota ini masuk dalam wilayah Kerajaan
Banggai. Populasi kota Luwuk berjumlah 54.089 jiwa, dengan kepadatan
kurang lebih mencapai 533 jiwa per km2. Dengan populasi seperti
tersebut, kota Luwuk dikatagorikan sebagai kota kecil (20.001-100.000
jiwa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar