Tuntas Kasus
Kebakaran
LUWUK-Kepolisian
harus mengusut tuntas penyebab terjadinya kebakaran di kantor satu atap
perpustakaan dan arsip daerah. Pengusutan itu perlu dilakukan agar korsleting
listrik atau kompor meledak tidak selalu dijadikan penyebab kebakaran.
Ketua BEM Fisip
Unismuh, Muh Arbes Lamusu, Rabu (8/1), mengatakan, berdasarkan pengakuan kepala
perpustakaan daerah jika taksiran sementara kerugian itu mencapai Rp 5 Miliar
bukanlah jumlah yang sedikit. Olehnya, pihak kepolisian perlu mengusut kasus
kebakaran ini, dan memastikan penyebabnya."Kita tidak ingin berprasangka
buruk, namun melihat jumlah kerugian, dan keluhan keberadaan kantor itu selama
ini, saya rasa perlu diusut tuntas oleh kepolisian penyebab pastinya,"
kata Arbes.
Pria yang kini
ikut dalam pertarungan pencalonan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unismuh
ini, juga meminta kepolisian untuk mengawasi lokasi kebakaran. Hal itu
dimaksudkan agar tidak terjadi pencurian beberapa barang yang masih bernilai
uang, dan juga untuk menjaga agar kondisi tempat kejadian kebakaran tidak
dirusak.
PERPUSDA SENGAJA
DIBAKAR ?
Arif, salah satu
staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkapkan sebelum kejadian
ada seorang ibu yang sempat melihat di bagian samping kantor terparkir satu
unit sepeda motor mio soul. Setelah kendaraan tersebut pergi, dirinya kemudian
melihat terjadi kebakaran. Sayangnya, saat ditanyakan siapa wanita yang
menceritakan hal itu kepadanya, Arif mengaku tidak mengenalnya."Itu ibu
bilang ada motor mio soul disini, ketika dia pergi barulah terjadi kebakaran.
Itu ibu kira motornya pegawai disini, tapi anak-anak yang tinggal disini
katanya tidak kenal," terang Arif yang diamini, Dini dan Yono (orang yang
berada di lokasi saat kejadian,red).
Beragam Asumsi Bermunculan, Lebih Banyak Sepakat Bukan Terbakar "melainkan dibakar"
Kebakaran yang menimpa kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah kabupaten Banggai, Rabut (8/1) lalu, diduga sengaja dibakar oknum tertentu guna menghilangkan berbagai arsip penting terkait sejumlah proyek tak beres di tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan sejumlah masyarakat, salah satunya Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Luwuk, Faisal Lalimu, Kamis (9/1) kemarin.
Dikatakan, kebakaran itu menimbulkan sejumlah pertanyaan besar. Pasalnya, kantor tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip-arsip penting daerah, yang pastinya segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek tak beres pun terdapat arsipnya."Saya kira Asumsi masyarakat terkait kantor itu sengaja dibakar, tidak bisa disalahkan. Karena kantor tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip termasuk proyek-proyek tak beres tahun kemarin," terang Faisal.
Tak hanya itu, Faisal pun menduga jika kondisi kantor itu pun menjadi salah satu penyebabnya terbakar. Sebab, sebelumnya kepindahan kantor perpustakaan dan arsip daerah dari lokasi sebelumnya di samping Gedung Wanita ke eks kantor camat dan kantor BPBD sempat menjadi perbincangan. Banyak yang merasa kondisi kantor tak lagi layak, serta adapula yang beralasan lokasinya tak layak sebagai kantor perpustakaan."Kemungkinan memang sengaja dibakar ini, biar cepat pindah," kata Faisal lagi.
Asumsi masyarakat baik itu dalam perbincangan langsung dengan awak media maupun melalui media jejaringan sosial banyak yang menduga-duga jika kantor tersebut sengaja dibakar oknum tak bertanggungjawab. Alasannya, selain kantor tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip penting daerah. Sumber kebakaran yang sebelumnya beredar berasal dari korsleting listrik, dirasakan janggal."Listrik sekarang kalau ada yang korslet pasti MCBnya langsung turun, dan aliran listrik mati. Jadi tidak mungkin itu karena korsleting, itu kemungkinan besar sengaja dibakar," tandas Ari, warga Luwuk.
Humas PLN cabang Luwuk, Dicky Polii pun saat dimintai keterangannya mengatakan jika hasil pemeriksaan teknisi PLN, saat kebakaran kondisi listrik dalam keadaan aman. Namun, jika menggunakan pendingin ruangan dan preonnya habis, hal itu bisa juga menjadi penyebab terjadinya percikan api."Kalau hasil pemeriksaan teknisi katanya status instalasi pada kondisi aman, tapi bisa jadi jika ada pendingin ruangan yang kehabisan preonnya dan dibiarkan hidup terus akan panas dan meledak," terang Dicky via telepon selulernya.
Sebelumnya, sejumlah pihak juga sempat mengungkapkan jika ada satu unit AC diruangan yang dibiarkan hidup terus selama tiga hari. Dan mereka berpendapat jika kebakaran itu berasal dari AC yang hidup itu. Sebab, sumber api yang dilihat saksi pertama kali pun di lokasi yang sama. Akan tetapi, sejumlah pihak pun menyatakan jika AC yang dibiarkan hidup tersebut merupakan AC yang baru dipasang, kemungkinan untuk kehabisan freon sangan kecil."Dorang (pegawai perpustakaan,red) itu AC baru dipasang tiga hari, jadi tidak mungkin kehabisan freon," kata Jay salah satu warga yang sempat menyaksikan peristiwa kebakaran rabu subuh itu.
Dikatakan, kebakaran itu menimbulkan sejumlah pertanyaan besar. Pasalnya, kantor tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip-arsip penting daerah, yang pastinya segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek tak beres pun terdapat arsipnya."Saya kira Asumsi masyarakat terkait kantor itu sengaja dibakar, tidak bisa disalahkan. Karena kantor tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip termasuk proyek-proyek tak beres tahun kemarin," terang Faisal.
Tak hanya itu, Faisal pun menduga jika kondisi kantor itu pun menjadi salah satu penyebabnya terbakar. Sebab, sebelumnya kepindahan kantor perpustakaan dan arsip daerah dari lokasi sebelumnya di samping Gedung Wanita ke eks kantor camat dan kantor BPBD sempat menjadi perbincangan. Banyak yang merasa kondisi kantor tak lagi layak, serta adapula yang beralasan lokasinya tak layak sebagai kantor perpustakaan."Kemungkinan memang sengaja dibakar ini, biar cepat pindah," kata Faisal lagi.
Asumsi masyarakat baik itu dalam perbincangan langsung dengan awak media maupun melalui media jejaringan sosial banyak yang menduga-duga jika kantor tersebut sengaja dibakar oknum tak bertanggungjawab. Alasannya, selain kantor tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip penting daerah. Sumber kebakaran yang sebelumnya beredar berasal dari korsleting listrik, dirasakan janggal."Listrik sekarang kalau ada yang korslet pasti MCBnya langsung turun, dan aliran listrik mati. Jadi tidak mungkin itu karena korsleting, itu kemungkinan besar sengaja dibakar," tandas Ari, warga Luwuk.
Humas PLN cabang Luwuk, Dicky Polii pun saat dimintai keterangannya mengatakan jika hasil pemeriksaan teknisi PLN, saat kebakaran kondisi listrik dalam keadaan aman. Namun, jika menggunakan pendingin ruangan dan preonnya habis, hal itu bisa juga menjadi penyebab terjadinya percikan api."Kalau hasil pemeriksaan teknisi katanya status instalasi pada kondisi aman, tapi bisa jadi jika ada pendingin ruangan yang kehabisan preonnya dan dibiarkan hidup terus akan panas dan meledak," terang Dicky via telepon selulernya.
Sebelumnya, sejumlah pihak juga sempat mengungkapkan jika ada satu unit AC diruangan yang dibiarkan hidup terus selama tiga hari. Dan mereka berpendapat jika kebakaran itu berasal dari AC yang hidup itu. Sebab, sumber api yang dilihat saksi pertama kali pun di lokasi yang sama. Akan tetapi, sejumlah pihak pun menyatakan jika AC yang dibiarkan hidup tersebut merupakan AC yang baru dipasang, kemungkinan untuk kehabisan freon sangan kecil."Dorang (pegawai perpustakaan,red) itu AC baru dipasang tiga hari, jadi tidak mungkin kehabisan freon," kata Jay salah satu warga yang sempat menyaksikan peristiwa kebakaran rabu subuh itu.
Sementara itu,
Kapolres Banggai, AKBP Dulfi Muis, S.Ik, SH, MH saat dikonfirmasi mengatakan
pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan, untuk dapat mengungkap
penyebab pasti kebakaran itu."Kita masih tunggu hasil penyelidikan dari
unit identifikasi, untuk mengetahui penyebab pastinya," terang Dulfi.
Keberadaan
Perpustakaan dan arsip daerah di bangunan bekas kantor camat dan kantor BPBD
tersebut, sebelumnya sempat dikeluhkan. Pasalnya bangunan tersebut merupakan
bangunan lama. Namun oleh pemerintah masih dianggap layak untuk digunakan.
(sumber : Luwuk Post)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar